Hola..
Assalamualaikum wr. Wb.
Apa kabar teman-teman semua? semoga semua dalam keadaan baik-baik aj
yaa.. Terimakasih sudah mau mampir ke blog aku, kali ini aku akan membahas dan
menjelaskan tentang Buah bligo (Benincasa hispida) atau buah kundur sebagai alternatif obat herbal, semoga bermanfaat!!
BUAH
BLIGO (BENINCASA HISPIDA) ATAU BUAH KUNDUR SEBAGAI ALTERNATIF OBAT
HERBAL
PENDAHULUAN
Tanaman bligo (Benincasa hispida) atau
yang dikenal sebagai kundur atau wintermelon dalam bahasa Inggris, merupakan
salah satu tanaman yang tergolong dalam famili Cucurbitaceae atau keluarga
labuh-labuhan. Tanaman ini baik tumbuh dalam iklim tropis, seperti Indonesia,
Thailand, Vietnam, India, Cina, Filipina, dan lainnya. Buah dari tanaman ini
memiliki kulit berwarna hijau kekuningan dan daging buah berwarna putih.
Bligo (Benincasa hispida) merupakan
sayuran buah yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae atau tanaman labu
(Hendro, 2010). Buah bligo atau sering disebut dengan buah kundur jarang
dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga belum banyak dibudidayakan orang. Kalaupun
diolah, buah bligo hanya dimanfaatkan dengan cara ditumis, dibuat sup, atau
dibuat manisan, seperti sukade. Terbatasnya pengolahan buah bligo sebagai
makanan disebabkan oleh rasa buah yang sedikit langu.
Sayangnya, dibandingkan dengan tanaman
labu lainnya, tanaman bligo masih jarang dimanfaatkan oleh masyarakat
Indonesia. Rasa dari buahnya yang tawar dan sedikit langu mengakibatkan
pemanfaatannya terbatas. Masyarakat memanfaatkan tanaman ini hanya sebagai
sayuran, ditumis, dan dibuat manisan (Alsuhendra et. al., 2014).
Kandungan buah bligo terdiri dari air,
protein, lemak nabati, karbohidrat, serat, mineral, dan vitamin (Grubben,
2004). Buah bligo dilaporkan mempunyai khasiat untuk kesehatan tubuh. Di
Indonesia buah ini digunakan untuk membantu mengobati penyakit diabetes, karena
buah bligo mengandung magnesium yang tinggi dan salah satu fungsi magnesium
yaitu menigkatkan sistem kerja hormon insulin (Wijayakusuma, 2010).
Penelitian di Taiwan menunjukkan bahwa
buah bligo memiliki antioksidan dalam jumlah tinggi, karena buah bligo
mengandung berbagai macam vitamin yang bersifat antioksidan, seperti vitamin C,
tiamin (B1), riboflavin (B2) dan niasin (B3) (Huang, 2001).
Buah bligo juga kaya akan mineral kalium. Menurut
Grubben (2004), kandungan kalium buah bligo adalah sekitar 0,27 g/100 g. Karena
itu, buah bligo seringkali pula digunakan sebagai obat alternatif bagi penderita
hipertensi.
ISI
Tanaman
blingo (Benincasa hispida) atau lebih sering kita kenal dengan nama
tanaman kundur ini merupakan tanaman yang mudah ditemukan dibanyak negara
tropis seperti Indonesia. Buah bligo atau buah kundur ini merupakan salah satu
tanaman dari suku Cucurbitaceae.
Kundur adalah jenis tanaman yang merambat dan menjalar luas. Kundur dibudidayakan di sepanjang daratan India dan di perbukitan pada ketinggian hingga 4000 kaki, sebagai sayuran. Nama genus diberikan oleh seorang ahli botani terkenal dari Italia bernama Gaetano Savi pada tahun 1818 untuk menghormati Giuseppe Benincasa yang merupakan seorang pelindung dunia tumbuhan. Hispida berarti berbulu kasar sebagaimana permukaan buah yang ditutupi oleh bulu kasar, sehingga spesiesnya dinamakan Benincasa hispida. Apabila telah matang, bulu halus pada permukaan buah hilang berganti dengan lapisan lilin, sehingga disebut labu lilin. Buah kundur dapat tumbuh hingga memiliki panjang 80 cm.. Kundur dapat tumbuh menjalar di permukaan tanah dan dapat pula tumbuh merambat pada pagar atau tumbuhan lain di sekitarnya. Meskipun sering disamakan dengan melon, tapi kundur tidak memiliki rasa manis. Buah kundur dapat tumbuh sepanjang tahun tanpa terpengaruh oleh cuaca (Ghosh dan Baghel, 2011).
Kundur adalah jenis tanaman yang merambat dan menjalar luas. Kundur dibudidayakan di sepanjang daratan India dan di perbukitan pada ketinggian hingga 4000 kaki, sebagai sayuran. Nama genus diberikan oleh seorang ahli botani terkenal dari Italia bernama Gaetano Savi pada tahun 1818 untuk menghormati Giuseppe Benincasa yang merupakan seorang pelindung dunia tumbuhan. Hispida berarti berbulu kasar sebagaimana permukaan buah yang ditutupi oleh bulu kasar, sehingga spesiesnya dinamakan Benincasa hispida. Apabila telah matang, bulu halus pada permukaan buah hilang berganti dengan lapisan lilin, sehingga disebut labu lilin. Buah kundur dapat tumbuh hingga memiliki panjang 80 cm.. Kundur dapat tumbuh menjalar di permukaan tanah dan dapat pula tumbuh merambat pada pagar atau tumbuhan lain di sekitarnya. Meskipun sering disamakan dengan melon, tapi kundur tidak memiliki rasa manis. Buah kundur dapat tumbuh sepanjang tahun tanpa terpengaruh oleh cuaca (Ghosh dan Baghel, 2011).
Salah satu sayuran yang potensial dalam peningkatan
kesehatan dan pengobatan adalah buah kundur (Sheemole, dkk., 2016). Buah bligo atau buah kundur ini
merupakan salah satu jenis buah yang banyak digunakan sebagai alternatif obat
herbal. Kundur
telah digunakan secara tradisional sebagai pengobatan dan memiliki beberapa
aktivitas farmakologi yaitu antioksidan, antiinflamasi, analgetik,
antidiabetes, diuretik dan antimikroba (Alsnafi, 2013).
Klasifikasi ilmiah (Zaini, dkk., 2011)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyle
Bangsa : Violales
Suku : Cucurbitaceae
Marga : Benincasa
Jenis : Benincasa hispida (Thunb.) Cogn
Benincasa hispida biasa dikenal sebagai Kundur
(Malaysia), Bhuru Kolu atau Safed Kolu (Gujarati), Petha (India), Kusmanda
(Sansekerta), Donggua (China dan Korea), Fak Kio (Thailand), Calabaza China
atau Calabaza Blanca (Spanyol), Kondol (Filipina), Bligo atau kundur
(Indonesia). Kundur juga mempunyai beberapa nama dalam), Komelingan bahasa
Inggris, yaitu winter melon, tallow gourd, wax gourd dan chinese water melon,
Tougan (Jepang), Bi Dao (Vietnam (Timor), Kyauk Pha-Yon Thee (Myanmar),
Courgette Velue (Prancis), Wachskürbis (Jerman) dan Abóbora D’água (Portugis)
(Zaini, dkk., 2011).
Buah bligo atau buah kundur ini mengandung senyawa metabolit sekunder
berupa flavonoid, saponin, glikosida, terpenoid/steroid, asam fenolat, karoten
dan kumarin. Selain itu buah bligo atau buah kundur ini juga mengandung
sejumlah vitamin yaitu vitamin C (asam askorbat), vitamin B1 (tiamin), vitamin
B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin) dan beberapa mineral diantaranya kalsium
(Ca), kalium (K), natrium (Na), dan besi (Fe).
Kandungan buah kundur terdiri dari karbohidrat (maltosa, fruktosa, galaktosa), asam organik (pipecolic acid, cucurbic acid, malonic acid), dan asam amino (metil amino L alanin). Senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid (isovitexin, dihydroxyflavan, hydroxyflavan, myricetin), asam fenolat (ferulic acid, syringic acid, benzoid acid), terpenoid (marasmic acid, hirsuitic acid, beta vitivone), kumarin (umbelliferone), karoten dan sterol (sitosterol) (Sheemole, 2016).
Kandungan buah kundur terdiri dari karbohidrat (maltosa, fruktosa, galaktosa), asam organik (pipecolic acid, cucurbic acid, malonic acid), dan asam amino (metil amino L alanin). Senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid (isovitexin, dihydroxyflavan, hydroxyflavan, myricetin), asam fenolat (ferulic acid, syringic acid, benzoid acid), terpenoid (marasmic acid, hirsuitic acid, beta vitivone), kumarin (umbelliferone), karoten dan sterol (sitosterol) (Sheemole, 2016).
Buah kundur juga mengandung sejumlah vitamin yaitu
vitamin C, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3 serta beberapa mineral seperti
natrium (Na), kalium (K), kalsium (Ca) dan besi (Fe) (Zaini, dkk., 2010). Senyawa
kimia dalam buah kundur yang mempunyai aktivitas antioksidan adalah flavonoid,
terpenoid, asam fenolat, karoten, kumarin dan vitamin C (Sayuti dan Yenrina,
2015).
Pemanfaatan buah bligo sebagai bahan pangan masih terbatas, padahal buah ini mengandung vitamin dan mineral dalam jumlah tinggi. Walaupun dipercaya bermanfaat oleh masyarakat akan khasiatnya, buah bligo masih belum dimanfaatkan secara maksimal.
Pemanfaatan buah bligo sebagai bahan pangan masih terbatas, padahal buah ini mengandung vitamin dan mineral dalam jumlah tinggi. Walaupun dipercaya bermanfaat oleh masyarakat akan khasiatnya, buah bligo masih belum dimanfaatkan secara maksimal.
Buah bligo di Indonesia belum dimanfaatkan secara
maksimal. Selama ini, buah bligo hanya dimanfaatkan sebagai bahan untuk diolah
menjadi sayur bening, penurun panas demam dengan meminum hasil dari perasannya,
dan lainnya (Defira, 2013). Di sisi lain, buah bligo memiliki aktifitas
antioksidan yang cukup tinggi saat berada di beberapa jaringan tubuh seperti
hati dan otak. Aktifitas antioksidan yang tinggi diakibatkan oleh zat-zat aktif
yang terkandung di buah bligo tersebut (Bimakr et. al., 2012).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Huang dkk.,
(2004), aktivitas antioksidan yang diperlihatkan oleh buah kundur mampu
menghambat oksidasi asam linoleat. Selain itu, peneliti juga menyebutkan bahwa
buah kundur kemungkinan memiliki efek untuk melawan perkembangan
arterosklerosis dan juga efek antikarsinogenik (Zaini, dkk., 2010).
Beberapa manfaat didapat dari kandungan nutrisi buah
kundur yaitu untuk mencukupi kebutuhan folat, menurunkan berat badan, merupakan
sumber vitamin B, menyembuhkan luka diabetes, mengobati cacingan akibat cacing
pita, mencegah pendarahan, menyembuhkan penyakit maag, meredakan flu dan batuk,
dan mengatasi kesulitan buang air kecil (Setiawan, 2015).
Ensiklopedia kesehatan Korea kuno juga menyebutkan
bahwa buah kundur mampu menyembuhkan edema, penyakit yang berhubungan dengan
hati, mengurangi keputihan, baik untuk detoksifikasi, menyembuhkan demam dan
menguatkan fungsi kandung kemih, usus halus dan usus besar (Zaini, dkk., 2010).
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa :
1. Buah
bligo atau buah kundur ini merupakan salah satu tanaman dari suku Cucurbitaceae.
2. Kandungan
buah bligo terdiri dari air, protein, lemak nabati, karbohidrat, serat, mineral,
dan vitamin.
3. Buah
bligo ini digunakan untuk membantu mengobati berbagai penyakit, contohnya penyakit
diabetes, penyakit maag, meredakan flu
dan batuk, dan mengatasi kesulitan buang air kecil.
B.
Saran
Saran
bagi para pembaca yaitu para pembaca dapat mencari artikel atau jurnal lainnya
untuk mengetahuai informasi tentang buah bligo atau kundur ini lebih lanjut.
DAFTAR
PUSTAKA
Alsnafi,
A. E. 2013. The Pharmacological Importance of Benincasa hispida: A Review. International
Journal. Irak: Thi Qar University. Hal. 165.
Alsuhendra,
Ridawati, dan Mardianty I. 2014. Pengaruh proses ekstraksi terhadap nilai
pH, kandungan kalium, dan daya terima sari buah bligo (Benincasa hispida).
Jakarta: Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta .
Bimakr
M, Rahman RA, Taip FS, Adzahan NM, Sarker MZ, and Ganjloo A. 2012. Optimization
of ultrasound assisted extraction of crude oil from winter melon (Benincasa
hispida) seed using response surface methodology and evaluation of its
antioxidant activity, total phenolic content and fatty acid composition.
Molecules 17(1) : 11748-11762.
Defira
C. 2013. Pemanfaatan ekstrak etanol buah dan biji bligo (Benincasa hispida)
sebagai pengawet alami ikan nila (Oreochormis niloticus). Bogor: Program
Magister Ilmu Pangan, Institut Pertanian Bogor.
Ghosh,
K dan Baghel, M.S. 2011. A Pharmacognostical and Physiochemical Study of
Benincasa hispida with Ayurvedic Review. Research Article. 2 (6). India:
Jamnagar University. Hal. 1664.
Grubben, G.J.H. 2004. Vegetable.
USA: National Holticultural Research Institute.
Sayuti,
K., dan Yenrina, R. 2015. Antioksidan, Alami dan Sintetik. Padang:
Andalas University Press. Hal. 7-9.
Sheemole,
M.S., Antony V. T., Kala K., dan Saji A. 2016. Phytochemical Analysis of
Benincasa hispida (Thunb) Cogn. Fruit Using LC-MS Technique. Research
Article. 43. India: St.Berchmans College. Hal. 244- 248.
Setiawan,
A. 2015. Manfaat Buah Kundur. Diakses 30 Agustus 2016 dari laman http://www.ilmunutrisi.com.
Zaini,
N.A.M., Farooq A., Azizah A.H., dan Nazamid S. 2010. Kundur (Benincasa
hispida (Thunb) Cogn): A Potential Source for Valuable and Functional Foods.
Food Research International. 44. Malaysia: Universitas Putra Malaysia. Hal.
2370-2372.