Assalamualaikum Wr. Wb.
Holla
kawan-kawan.. selamat datang di blog pertama akuJ ini
adalah pengalaman menulis pertamaku lho hehe.. mau tau aku nulis apa? Ett..sebelumnya
terimakasih karena sudah menyempatkan untuk mampir dan membaca artikel yang aku
tulis.. langsung aja yukk dibaca!! Semoga bermanfaat ya kawan-kawan…
DAUN
TANAMAN SIRSAK (ANNONA MURICATA LINN)
Sirsak
(Annona muricata L) merupakan salah satu tanaman buah yang berasal dari
Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Buah sirsak rasanya manis agak
asam sehingga sering dipakai sebagai bahan jus buah. Daging buahnya kaya akan
serat. Setiap 100 g buah yang dapat dimakan mengandung 3.3 g serat sehingga
dapat memenuhi 13% kebutuhan serat per hari. Selain itu, daging buahnya
mengandung banyak karbohidrat (terutama fruktosa), vitamin C (20 mg/100 g), B1
dan B2 (Tayler, 2002).
Gambar 1.1 Sirsak (Annona
muricata L)
Klasifikasi dari tumbuhan sirsak
adalah:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub
divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Polycarpiceae
Familia :
Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata L.
(Sunarjono, 2005).
Daun
sirsak merupakan bagian dari tanaman sirsak yang memiliki manfaat lebih yaitu
daun sirsak mengandung acetogenin yang biasa digunakan sebagai senyawa toksik
atau racun. Daun sirsak merupakan daun yang kaya minyak dan protein serta
toksisitas (tanin, fitat, dan sianida) dan oleh karena itu dapat dimanfaatkan
pada manusia dan hewan. Daun sirsak (Annona muricata L) adalah tanaman yang
mengandung senyawa flavonoid, tanin, fitosterol, kalsium oksalat, dan alkaloid.
Antioksidan yang terkandung dalam daun sirsak antara lain adalah vitamin C.
(Wulan, 2012:8)
Gambar 1.2 Daun
Sirsak
Daun
sirsak mengandung alkaloid, tanin, dan beberapa kandungan kimia lainnya
termasuk Annonaceous acetogenins. Acetogenins merupakan senyawa yang memiliki
potensi sitotoksik. Senyawa sitotoksik adalah senyawa yang dapat bersifat
toksik untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker (Mardiana,
2011). Acetogenins merupakan inhibitor kuat dari kompleks I mitokondria atau
NADH dehidrogenase. Zat ini akan mengakibatkan penurunan produksi ATP yang akan
menyebabkan kematian sel kanker, lalu kemudian memicu terjadinya aktivasi jalur
apoptosis serta mengaktifkan p53 yang dapat menghentikan siklus sel untuk
mencegah terjadinya proliferasi tak terkendali (Retnani, 2011).
Daun
sirsak bermanfaat untuk bahan pengobatan herbal dan menjaga kondisi tubuh tetap
sehat karena mengandung acetogenins, annocatacin, annocatalin, annohexocin,
annonacin, annomuricin, anomurine, anonol, caclourine, gentisic acid, gigantetronin,
linoleic acid, dan muricapentocin. Dalam mengobati kanker, daun sirsak memiliki
kemampuan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan kemoterapi (Hermanto,
2013).
Daun
sirsak dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif untuk pengobatan kanker, yakni
dengan mengkonsumsi air rebusan daun sirsak. Selain untuk pengobatan kanker,
tanaman sirsak juga dimanfaatkan untuk pengobatan demam, diare, anti kejang,
anti jamur, anti parasit, anti mikroba, sakit pinggang, asam urat, gatal-gatal,
bisul, flu, dan lain lain (Mardiana, 2011).
Tabel 2.1, Kandungan zat gizi dan
serat pangan buah sirsak/100 gram
Kandungan
|
Jumlah
|
Kandungan
|
Jumlah
|
Energi
|
65,00
kal
|
Besi
|
0,60
mg
|
Protein
|
1,00
gram
|
Vitamin
A
|
1,00
mg
|
Lemak
|
0,30
gram
|
Vitamin
B1
|
0,07
mg
|
Karbohidrat
|
16,30
gram
|
Vitamin
B2
|
0,04
mg
|
Kalsium
|
14,00
mg
|
Vitamin
C
|
20,00
mg
|
Fosfor
|
27,00
mg
|
Niacin
|
0,70
mg
|
Serat
|
2,00
gram
|
Sumber: (Puspita, 2014 : 34)
Daun
sirsak memiliki kandungan kimia seperti: minyak atsiri, Alkaloida, Flavonida,
Saponin, Tanin dan Glikosida. Kandungan Flavonida inilah yang mempunyai sifat
insektisida dan dapat dijadikan sebagai bahan biopestisida. Flavonida mempunyai
sejumlah kegunaan, pertama terhadap tumbuhan, yaitu sebagai pengatur tumbuhan,
pengatur fotosintesis, kerja anti mikroba, dan aktifitas. Kedua terhadap
manusia, yaitu sebagai antibiotik
terhadap penyakit kanker dan ginjal, menghambat pendarahan. Ketiga terhadap
serangga, yaitu sebagai daya tarik serangga untuk melakukan penyerbukan.
Keempat kegunaan lainnya adalah sebagai bahan aktif dalam pembuatan insektisida
nabati. Flavonida juga bersifat menghambat nafsu makan serangga, saponin dapat
menghambat kerja enzim proteolitik yang menyebabkan penurunan aktivitas enzim
pencernaan dan penggunaan protein, dan tanin dapat menurunkan kemampuan
mencerna makanan pada serangga dengan cara menurunkan aktivitas enzim
pencernaan. Alkaloida merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar,
alkaloida mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen, biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloida
mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas
dalam bidang pengobatan. (Mardiani dan Ratnasari, 2011:45)
DAFTAR PUSTAKA
Hermanto, Catur. 2013. Keragaman
dan Kekayaan Buah Tropika Nusantara. Jakarta: IAARD Press.
Mardiana, Lina. Ratnasari, Juwita. 2011. Ramuan dan khasiat sirsak. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Retnani, V. 2011. Pengaruh
Suplementasi Ekstrak Daun Annona muricata terhadap Kejadian Displasia Epitel Kelenjar Payudara
Tikus Sprague Dawley yang Diinduksi 7, 12 Dimethylbenz[a]anthracene.
Skripsi. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro.
Sunarjono H. 2005. Sirsak
dan Srikaya: Budidaya untuk Menghasilkan Buah Prima. Depok : Penebar Swadaya.
Taylor L. 2002. Technical
Data Report For Graviola Annona muricata, 2nd edition. Austin : Sage Press.
Wulan, J. 2012. Dahsyatnya
Khasiat Sirsak untuk Banyak Penyakit yang Mematikan. Yogyakarta: ANDI.
Puspita, M. 2014. Khasiat
Ajaib Buah Sirsak. Jakarta: Padi.